Kuliner Khas

KULINER KHAS NGEBEL


1.Nila Bakar

Di sepanjang pinggiran telaga ngebel banyak sekali yang menjualnya.
NILA BAKAR…..

Terkesan biasa dari namanya.
Tapi untuk rasanya benar – benar berbeda dari yang lain.
Menyantap nila bakar di pinggir Telaga.
Sangat luar biasa indahnya.

Bagi anda penggemar kuliner, Silahkan coba berkunjung di Sini.
Sambil menyelam minum air.
Menikmati indahnya pariwisata sambil Menikmati Kulinernya.
Salam Kuliner Ponorogo.
2.Nasi Pecel

Di hampir semua wilayah, utamanya jawa, anda dapat dengan mudah menemui penjual nasi pecel. Mulai yang berharga ribuan satu porsi sampai dengan puluhan ribu. Ada banyak ragam Nasi pecel dengan berbagai macam variasi rasa bumbu pecel dan lauk yang berbeda-beda di masing-masing daerah. Jika lidah anda jeli, anda dapat membedakan rasa khas dari masing-masing bumbu pecel yang disajikan dimasing-masing daerah. Semua menyesuaikan dengan lidah penduduk lokal.

Pun juga di Ponorogo, Anda dapat menikmati nasi pecel disetiap waktu. Mulai pagi, siang, sore bahkan malam sampai pagi selalu ada orang yang jualan nasi pecel.Bagi warga Ponorogo, Nasi pecel menjadi menu yang tak bisa lepas dari keseharian mereka.

Lalu apa yang membedakan nasi Pecel Ponorogo dengan nasi pecel lainnya, semisal nasi pecel Madiun..?

Selain variasi sayur yang dipakai, yang berbeda adalah bumbu pecelnya. Bumbu pecel ponorogo rasanya relatif lebih pedas dari bumbu pecel daerah lain. Selain itu bumbu pecel asli Ponorogo tidak menggunakan kencur seperti bumbu pecel Madiun. Dalam bumbu pecel Ponorogo ditambahkan daun jeruk untuk memberikan aroma harum dan rasa yang segar.

3.Sate ayam

Saingan berat sate ayam madura ini bahkan sudah menjadi ikon resmi makanan khas Kabupaten Ponorogo.Beda antara sate ayam Ponorogo dan madura adalah pada cara memotong dagingnya. Dagingnya tidak dipotong menyerupai dadu seperti sate ayam pada umumnya, melainkan disayat tipis panjang menyerupai fillet, sehingga selain lebih empuk, gajih atau lemak pada dagingnya pun bisa disisihkan.

Perbedaan berikutnya adalah sate Ponorogo melalui proses perendaman bumbu (di”bacem”) agar bumbu meresap ke dalam daging. Sate daging, usus, dan kulit dibumbui dengan bumbu kecap dan minyak sayur. Setelah bumbunya merata, sate dipanggang di atas pemanggang sate selama kurang lebih 3-5 menit. Alat pemanggangnya terbuat dari “Anglo” yaitu sejenis tungku pemanggang yang panjang terbuat dari tanah liat. Setelah berwarna kecoklatan, semua sate diletakkan di atas piring untuk dibumbui lagi dengan Bumbu kacang Spesial dan disantap dengan ketupat atau lontong.

Proses pembuatannya itulah yang menghasilkan sate dengan daging ayamnya yang sangat empuk dengan bumbu yang meresap sampai kedalam. Selain sate daging ayam ada juga sate usus, kulit, kepala, calon telur ayam (uritan) dan sate tangkar (tulang rawan/muda). Selain itu, bila tidak dicampur bumbu kacang sate ayam ponorogo tahan disimpan lebih lama, bahkan berhari-hari jika dimasukkan kedalam kulkas.

Di Ponorogo ada beberapa tempat sentra pembuat serta penjual sate ayam yaitu di Jalan Lawu, Desa Setono dan Desa Purbosuman. Daerah jualannya ada disekitar Jalan Gajah Mada, Jalan Jendral Soedirman, dan Jalan Soekarno Hatta. Yang perlu diketahui, sate ayam ponorogo ada dua jenis menurut ukurannya. Yang satu dengan irisan daging yang lebih tebal panjang dan lebar sedang satunya lebih tipis dan kecil, dan tentu saja harganyapun berbeda meski sama-sama enaknya.

Satu hal lagi, Penjual sate ayam dari jalan Wilis dan purbosuman biasanya mempunyai tempat jualan khusus semacam warung atau rumah makan. Sedang penjual sate ayam dari setono sejak dulu lebih suka menjual sate dengan cara berkeliling atau di kaki lima, meskipun sekarang mulai banyak juga yang sudah membuka tempat berjualan yang tetap.

4.Sate Kambing


Sate kambing, selain sate ayam banyak dijumpai di berbagai daerah di Indonesia. Tetapi tiap daerah mempunyai rasa dan cara pengolahan yang berbeda, pun juga dengan sate kambing Ponorogo.

Ke-khasan itu terletak pada bumbu dan cara memasaknya, orang Ponorogo cenderung menyukai rasa pedas dan gurih, beda dengan sate daerah lain yang cenderung manis. Jika didaerah lain daging kambing yang disate merupakan daging mentah yang dipotong-potong terus dibakar. Di Ponorogo, sebelum dibakar biasanya daging sudah di “Alupi” atau di rendam sebentar dengan air panas.

Ciri khas lain sate dan gulai ponorogo adalah selalu ada “Rombong”, yaitu tempat menaruh dan menjajakan kuali wadah gulai dan sate di warung. Rombong yang terbuat dari rotan dan bambu ini mempunyai pikulan yang melengkung. Mungkin pada masa lalu sate dan gulai kambing ini dijajakan dengan dipikul berkeliling.

Daging kambing muda yang empuk tanpa lemak disiram dengan bumbu kecap dengan irisan cabe dan bawang merah dihidangkan dengan sepiring nasi gulai kambing.Satu paket biasanya terdiri dari 10 tusuk Sate kambing dan sepiring nasi gulai harganya berkisar 25-30 ribu rupiah, sebanding dengan kelezatan rasanya.

5.Tiwul goreng

Nasi tiwul saat ini sangat sulit dicari, bahkan di desa-desa keberadaan nasi tiwul juga jarang
ditemui. Cap “Makanan orang miskin” yang dilekatkan banyak orang dan media membuat banyak orang
menjadi malu untuk makan nasi tiwul. Padahal ditinjau dari kandungannya Tiwul tidak kalah dari
beras.Tetapi kali ini kita tidak akan membahas masalah tiwul dan beras.

Kembali ke topik awal, Tiwul goreng memang sudah lama diakui kelezatannya oleh banyak orang. Sayang karena tiwul susah dicari, nasi tiwul goreng pun menjadi semakin langka.

Tapi jangan salah, Di ponorogo, tepatnya di sekitar Telaga Ngebel, Kecamatan Ngebel Ponorogo. Masih ada beberapa warung yang menjajakan nasi tiwul goreng.

Yang istimewa dari tiwul goreng ngebel adalah bahan dasarnya. Di Ngebel dan sekitarnya Gaplek dibuat dengan merendam singkong yang sudah dikupas di air yang mengalir. Air yang jernih serta belum tercemar di sekitar ngebel menghasilkan Gaplek kualitas terbaik. Makanya, ketika sudah jadi nasi tiwul rasanya enak dan warnanya coklat terang. Tidak coklat tua atau coklat kehitaman seperti tiwul-tiwul dari daerah lain.

Satu lagi yang tidak boleh terlewatkan saat menyantap nasi tiwul goreng di ngebel adalah Ikan “Ngongok” goreng. Ikan yang satu ini adalah ikan endemis telaga ngebel. Jadi anda tidak akan menemui ikan ini di tempat lain. Ikan “Ngongok” mempunyai daging agak tebal dengan rasa yang khas. Tetapi jika ikan yang satu ini habis atau tidak tersedia masih ada ikan nila goreng yang juga tak kalah gurihnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Home

alyrahh